Sudahkah kita mengenal tentang anggrek ?
Jika setiap orang diminta bercerita tentang anggrek, maka terlebih dahulu mereka akan memaparkan tentang keindahan perpaduan warna, bentuk dan ukuran serta ketahanan masa mekar bunganya dibandingkan dengan tanaman bunga lainnya. Tetapi cerita yang akan mereka sampaikan berikutnya adalah cerita yang menyedihkan, perawatan yang sulit, tidak pernah berbunga lagi, bahkan terkadang banyak yang mengatakan “anggrek saya mati”. Maka pertanyaan diatas tepat sekali untuk disampaikan kepada mereka yang bermasalah dengan perawatan anggrek.
Jangan-jangan kita hanya bisa menikmati, tetapi kita belum tahu apa yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika kita dapat mengetahui dan memenuhi kebutuhannya maka akan ada harga yang harus dibayar oleh tanaman itu sendiri, yaitu dengan mengeluarkan bunganya yang begitu menawan, permainan warna yang begitu indah, tampilan fisik tubuhnya yang menggoda, daun yang hijau nan segar, dan tunas yang senantiasa lahir dari perut induknya.
Walau pun anggrek bukan manusia tetapi tanaman yang satu ini memiliki perawatan yang layaknya sama dengan merawat manusia. Ia membutuhkan nutrisi yang cukup, ia membutuhkan vitamin untuk kesegaranya, ia juga membutuhkan suhu yang sesuai dengan jenisnya masing-masing. Yang terpenting adalah membutuhkan komunitas yang cukup untuk saling berkomunikasi, memberi manfaat satu sama lainnya.
Anggrek yang ditempatkan sendiri di daerah yang sama sekali tidak terdapat tanaman lain atau di tengah lapang dengan alas terbuat dari semen walau dengan perawatan yang intensif dibandingkan dengan anggrek yang ditempatkan secara berkoloni atau berkelompok walau hanya tersiram dengan air tanpa perawatan yang intensif maka hampir dapat dipastikan bahwa koloni anggrek akan dapat tumbuh lebih subur. Semakin banyak komunitas anggrek maka akan semakin membantu kita dalam perawatannya.
Oleh karena itu jika kita ingin anggrek di pekarangan rumah kita tampil subur dan lebih mudah dalam perawatannya maka yang pertama kali kita lakukan adalah mendesain lingkungan di sekitarnya berupa komunitas tanaman, sebagai contoh : letakkan beberapa tanaman yang dapat menghijaukan lingkungan, jumlah tanaman disesuaikan dengan luasan arealnya. perlakuan ini bertujuan memberikan kelembaban udara alami di sekitarnya yang disuplai dari tanaman penghijau. Letakkan beberapa anggrek di sekitar tanaman tersebut, dan jangan meletakkan anggrek lebih tinggi dari permukaan tanah cukup meletakkan kurang 1 meter dari permukaan tanah. Semakin tinggi dari permukaan tanah maka kelembaban udara semakin rendah. membentuk lingkungan seperti ini tujuannya adalah menunjang lingkungan dan kelembaban yang nyaman bagi anggrek atau antar tanaman satu dengan yang lainnya, selain itu juga mengantisipasi jika seandainya kita bepergian selama berhari-hari kita tidak terlalu khawatir dengan tanaman kita yang akan mati kekeringan, sebab mereka sudah dalam bentuk komunitas yang saling mengkondisikan kelembaban lingkungan mereka.
Ir Budi Sugiarto (salah satu produsen besar anggrek di Malang Jawa Timur) memberitahukan tekhnik sederhana untuk mengetahui/mendeteksi kelembaban lingkungan yang diinginkan tanaman, yaitu dengan menyiapkan selembar daun pisang yang sudah coklat mengering, jemur daun tersebut hingga benar-benar kering jika di genggam daun akan hancur. Jika daun tersebut sudah siap, letakkan pada lingkungan yang ingin kita deteksi kelembabanya (habitata anggrek yang telah kita buat) sepanjang matahari terbit (pagi hingga sore). Disore hari ambil daun tersebut dan genggam kuat. Jika daun hancur maka kelembaban di lingkungan tersebut kurang dan perlu ditingkatkan, tetapi jika daun utuh tidak sobek atau tidak hancur maka kelembabannya cukup, Sederhana bukan...
Pemandangan ini adalah salah satu kebun milik Pak Milo Migliavacca di jalan Sarinande, Seminyak, Kuta Bali, yang di tempatkan di bawah naungan pohon pelindung yang berada di dalam sebuah habitat yang sesuai. Tingginya posisi anggrek dari permukaan tanah tidak seberapa berpengaruh jika kelembaban lingkungan sudah cukup tinggi. Di bawah terdapat hamparn rerumputan yang berfungsi sebagai penyuplai kelembaban alami.
Dengan lingkungan yang telah kita desain tersebut bukan berarti kita mengabaikan faktor lain dari kebutuhan mereka. Seperti yang telah diutarakan diatas maka jangan lupakan kebutuhan yang lain, berikan nutrisi dan vitamin yang cukup, intensitas cahaya yang sesuai dan jangan lupa luangkan waktu anda untuk mereka setiap hari untuk berkomunikasi, jika mereka terserang penyakit mereka akan berkata kepada anda dengan menunjukkan tanda-tanda bercak kuning atau coklat, luka pada tubuhnya dan batang yang kian kurus keriput, atau salah satu diantaranya, maka segeralah berikan pertolongan. Dengan demikian anda akan selalu mendapatkan hiburan menarik dari bunga-bunga anggrek yang senantiasa menari-nari di atasnya.
BIARKANLAH MEREKA SALING BERKOMUNIKASI ANTAR TANAMAN SATU DENGAN LAINNYA.
Tidak ada yang susah dalam perawatan anggrek jika kita mengetahuinya. Nantikan artikel berikutnya, Selamat mencoba....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar