Minggu, 07 Juni 2009

TIPS MEMBELI ANGGREK

Anggrek yang baru saya beli kok mati.....! padahal bunganya tahan lama lo..

Keluhan seperti di atas banyak sekali terdengar di telinga kita, sehingga menimbulkan rasa penasaran para penggemar anggrek. Yang lebih menyedihkan lagi anggrek yang harganya cukup tinggi dengan bunga yang indah dan kokoh tak dapat dinikmati untuk yang kedua kalinya. Ada apakah gerangan dengan anggrek ku.....? tanya mereka.

Perawatan sudah, Nutrisi ok, intensitas dan kelembaban baik. Bisa jadi tanaman yang kita beli kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Perhatikan tips di bawah ini dalam memilih anggrek yang akan kita bawa pulang ke rumah.

1. Perhatikan akarnya:
Anggrek yang sudah kuat dengan perubahan cuaca ekstrim hanyalah dimiliki oleh anggrek yang akarnya 50 % sudah melekat erat pada media. Anggrek seperti ini akan dapat menunjukkan penampilan fisik dan bunga yang baik. Semakin sempurna akar yang melekat pada media maka semakin baik pula pertunjukan yang diberikannya. Biasanya pedagang menjual anggrek yang baru saja ditanam di pot , tentu hal tersebut memberi resiko bagi para konsumen walau harga yang ditawarkan cukup murah. Akan tetapi bukan berarti anggrek tersebut pasti mati, tergantung perawatan.

2. Perhatikan tunasnya;
Pada pangkal batang tanaman anggrek akan tumbuh tunas baru . Apa kelebihan dari tumbuhnya tunas tersebut ? Ya... kelebihannya adalah terjadinya peremajaan tanaman, anggrek yang bertunas menunjukan adanya pertumbuhan positif. Setiap tunas memberikan potensi bunga. Dan bagaimana dengan anggrek yang tidak bertunas? akan muncul 2 kemungkinan, apakah akan muncul bunga ataukah menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan. Jika diikuti dengan semakin kurusnya batang berarti ada gangguan dalam proses pertumbuhannya. (akan kita bahas tentang
penanganan anggrek stres pada artikel berikutnya).

3. Perhatikan jumlah batang yang masih produktif:
Batang produktif dalam artian masih berwarna hijau dan memiliki daun, batang seperti ini masih memiliki potensi tunas atau bunga, jika batang sudah tidak memiliki daun maka kecil kemungkinan untuk tumbuh tunas atau bunga. Dalam satu pot anggrek minimal memiliki 3 batang produktif, sehingga besar kemungkinan arah pertumbuhannya berupa tunas (Vegetatif) maupun bunga (Generatif). Biasanya batang paling muda (paling ujung) posturnya lebih tinggi dari batang sebelumnya, demikian seterusnya. jika batang paling muda sama atau bahkan lebih rendah posturnya dari batang sebelumnya hal ini menunjukkan pertumbuhan tanaman tersebut mengalami gangguan. penanganannya cukup dengan pemberian pupuk dengan konsentrasi unsur Natrium (N) lebih tinggi hingga tumbuh tunas baru dan lakukan penyiraman yang cukup dan teratur, sebagaimana yang telah dibahas dalam artikel sebelumnya.

Nah tiga hal tersebut perlu kita perhatikan dalam memilih anggrek sebelum kita membawa pulang kerumah. Jangan sampai kita memilih anggrek hanya tertarik dari segi keindahan warna, postur yang tinggi serta harga yang murah. dalam satu pot hanya terdiri dari 1 batang dengan postur tinggi, atau satu batang dengan bunga yang menjuntai. Wal hasil kita menemui bunga nan indah itu hanya 1 kali saja, berikutnya ganti tanaman baru.
Selamat mencoba....


Jumat, 15 Mei 2009

MENGENAL NUTRISI ANGGREK

Sudahkah kita memberikan kebutuhan nutrisi pada Anggrek kesayangan kita ?


Nutrisi dalam bahasa sederhananya adalah makanan.
Setiap mahluk hidup membutuhkan nutrisi sebagai sumber energi untuk dapat melakukan aktifitasnya sehari-hari. Demikian pula anggrek, dengan nutrisinya yang lengkap ia akan memberikan pertunjukan yang menarik sebagaimana yang telah diutarakan dalam artikel sebelumnya.

Kekurangan salah satu diantara unsur nutrisi maka akan menunjukkan gejala-gejala fisik pada tubuh tanaman. Oleh karenanya komunikasi anda dengannya sangat diperlukan agar anda tahu apa yang ditunjukkan sebagai bentuk permintaan dari kekurangan yang ia butuhkan. Sebagai contoh kekurangan unsur Nitrogen akan ditunjukkan dengan gejala pertumbuhan yang lambat dan warna daun hijau kekuningan.

Ok.... Sekarang kita mulai membahas tentang kebutuhan Nutrisi apa saja yang diinginkannya.
Pada dasarnya semua tanaman memiliki kebutuhan standar nutrisi yang sama termasuk anggrek, diantaranya adalah :

Unsur Makro (makanan yang dibutuhkan dalam jumlah besar)
- Nitrogen (N)
- Fosfor (P)
- Kalium (K)
- Kalsium (Ca)
- Magnesium (Mg)
Unsur Mikro (makanan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit)
- Besi (Fe)
- Mangan (Mn)
- Tembaga (Cu)
- Seng (Zn)
- Molibden (Mo)
- Borium (Bo)
- Klorida (Cl)

Kekurangan salah satu unsur diantaranya akan menimbulkan gejala fisik yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anggrek itu sendiri. Unsur-unsur tersebut pada umumnya terdapat pada berbagai jenis pupuk yang tersedia di berbagai toko pertanian yang menyediakan jenis-jenis pupuk tanaman baik organik maupun kimia. Akan tetapi biasanya setiap pupuk memiliki komposisi yang berbeda dalam penyajiannya sesuai dengan hasil penelitian dari masing-masing produsen. Oleh karena itu tidak perlu khawatir terhadap komposisi dari setiap nutrisi di atas.

Sebelum kita melakukan pemupukan atau pemberian nutrisi pada anggrek ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu fase tanaman. Ada beberapa fase tanaman yang perlu diketahui sebelum melakukan pemupukan yaitu:
-Fase pertumbuhan
-Fase dewasa
-Fase reproduksi
Pada tiga fase tersebut memiliki komposisi pupuk yang berbeda khusus pada unsur makro yaitu komposisi N, P dan K.

1. Untuk fase pertumbuhan yaitu pada anggrek usia awal tunas hingga usia berkisar 8 bulan memerlukan unsur di atas dengan komposisi N: 32%; P: 10%; dan K: 10%, sisa 48%nya adalah unsur lain dari makro dan mikro.

2. Untuk fase dewasa yaitu pada anggrek usia berkisar 8 bulan hingga 14 atau 18 bulan tergantung jenis anggrek yang dipelihara, memerlukan unsur di atas dengan komposisi N: 20%; P:20% dan K: 20% (seimbang). sisa 40%nya adalah unsur lain dari makro dan mikro.

3. Dan untuk fase reproduksi yaitu usia setelah fase dewasa tergantung jenis anggrek yang dipelihara, memerlukan unsur di atas dengan komposisi N: 6%; P: 30% dan K: 30%. sisa 34%nya adalah unsur lain dari makro dan mikro.

Jadi, tips membeli pupuk yang baik yaitu melihat komposisi unsur N, P dan K yang disesuaikan dengan fase anggrek yang hendak diberi pupuk. Mengenai merek, tidak terlalu dipersoalkan.

Apa saja dampak yang ditimbulkan jika kekurangan salah satu dari unsur N, P dan K ?
- Nitrogen (N): Akan ditunjukkan dengan gejala pertumbuhan yang lambat dan warna daun hijau kekuningan.
- Fosfor (P) : Akan ditunjukkan dengan gejala lambatnya pertumbuhan akar dan bunga tidak optimal (sedikit dan cepat rontok)
- Kalium (K) : Akan ditunjukkan dengan gejala Fisik tanaman yang pendek dan kurus (kerdil), Batang, daun dan akar tampak kurus serta pembentukan kuntum bunga lebih kecil dari biasanya.

Ok.... sekarang saatnya action ! Tunjukan pelayanan terbaik untuk anggrek kesayangan anda.




Minggu, 26 April 2009

MEMBUAT HABITAT ANGGREK DI PEKARANGAN RUMAH



Sudahkah kita mengenal tentang anggrek ?

Jika setiap orang diminta bercerita tentang anggrek, maka terlebih dahulu mereka akan memaparkan tentang keindahan perpaduan warna, bentuk dan ukuran serta ketahanan masa mekar bunganya dibandingkan dengan tanaman bunga lainnya. Tetapi cerita yang akan mereka sampaikan berikutnya adalah cerita yang menyedihkan, perawatan yang sulit, tidak pernah berbunga lagi, bahkan terkadang banyak yang mengatakan “anggrek saya mati”. Maka pertanyaan diatas tepat sekali untuk disampaikan kepada mereka yang bermasalah dengan perawatan anggrek.

Jangan-jangan kita hanya bisa menikmati, tetapi kita belum tahu apa yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika kita dapat mengetahui dan memenuhi kebutuhannya maka akan ada harga yang harus dibayar oleh tanaman itu sendiri, yaitu dengan mengeluarkan bunganya yang begitu menawan, permainan warna yang begitu indah, tampilan fisik tubuhnya yang menggoda, daun yang hijau nan segar, dan tunas yang senantiasa lahir dari perut induknya.

Walau pun anggrek bukan manusia tetapi tanaman yang satu ini memiliki perawatan yang layaknya sama dengan merawat manusia. Ia membutuhkan nutrisi yang cukup, ia membutuhkan vitamin untuk kesegaranya, ia juga membutuhkan suhu yang sesuai dengan jenisnya masing-masing. Yang terpenting adalah membutuhkan komunitas yang cukup untuk saling berkomunikasi, memberi manfaat satu sama lainnya.

Anggrek yang ditempatkan sendiri di daerah yang sama sekali tidak terdapat tanaman lain atau di tengah lapang dengan alas terbuat dari semen walau dengan perawatan yang intensif dibandingkan dengan anggrek yang ditempatkan secara berkoloni atau berkelompok walau hanya tersiram dengan air tanpa perawatan yang intensif maka hampir dapat dipastikan bahwa koloni anggrek akan dapat tumbuh lebih subur. Semakin banyak komunitas anggrek maka akan semakin membantu kita dalam perawatannya.

Oleh karena itu jika kita ingin anggrek di pekarangan rumah kita tampil subur dan lebih mudah dalam perawatannya maka yang pertama kali kita lakukan adalah mendesain lingkungan di sekitarnya berupa komunitas tanaman, sebagai contoh : letakkan beberapa tanaman yang dapat menghijaukan lingkungan, jumlah tanaman disesuaikan dengan luasan arealnya. perlakuan ini bertujuan memberikan kelembaban udara alami di sekitarnya yang disuplai dari tanaman penghijau. Letakkan beberapa anggrek di sekitar tanaman tersebut, dan jangan meletakkan anggrek lebih tinggi dari permukaan tanah cukup meletakkan kurang 1 meter dari permukaan tanah. Semakin tinggi dari permukaan tanah maka kelembaban udara semakin rendah. membentuk lingkungan seperti ini tujuannya adalah menunjang lingkungan dan kelembaban yang nyaman bagi anggrek atau antar tanaman satu dengan yang lainnya, selain itu juga mengantisipasi jika seandainya kita bepergian selama berhari-hari kita tidak terlalu khawatir dengan tanaman kita yang akan mati kekeringan, sebab mereka sudah dalam bentuk komunitas yang saling mengkondisikan kelembaban lingkungan mereka.

Ir Budi Sugiarto (salah satu produsen besar anggrek di Malang Jawa Timur) memberitahukan tekhnik sederhana untuk mengetahui/mendeteksi kelembaban lingkungan yang diinginkan tanaman, yaitu dengan menyiapkan selembar daun pisang yang sudah coklat mengering, jemur daun tersebut hingga benar-benar kering jika di genggam daun akan hancur. Jika daun tersebut sudah siap, letakkan pada lingkungan yang ingin kita deteksi kelembabanya (habitata anggrek yang telah kita buat) sepanjang matahari terbit (pagi hingga sore). Disore hari ambil daun tersebut dan genggam kuat. Jika daun hancur maka kelembaban di lingkungan tersebut kurang dan perlu ditingkatkan, tetapi jika daun utuh tidak sobek atau tidak hancur maka kelembabannya cukup, Sederhana bukan...

Pemandangan ini adalah salah satu kebun milik Pak Milo Migliavacca di jalan Sarinande, Seminyak, Kuta Bali, yang di tempatkan di bawah naungan pohon pelindung yang berada di dalam sebuah habitat yang sesuai. Tingginya posisi anggrek dari permukaan tanah tidak seberapa berpengaruh jika kelembaban lingkungan sudah cukup tinggi. Di bawah terdapat hamparn rerumputan yang berfungsi sebagai penyuplai kelembaban alami.

Dengan lingkungan yang telah kita desain tersebut bukan berarti kita mengabaikan faktor lain dari kebutuhan mereka. Seperti yang telah diutarakan diatas maka jangan lupakan kebutuhan yang lain, berikan nutrisi dan vitamin yang cukup, intensitas cahaya yang sesuai dan jangan lupa luangkan waktu anda untuk mereka setiap hari untuk berkomunikasi, jika mereka terserang penyakit mereka akan berkata kepada anda dengan menunjukkan tanda-tanda bercak kuning atau coklat, luka pada tubuhnya dan batang yang kian kurus keriput, atau salah satu diantaranya, maka segeralah berikan pertolongan. Dengan demikian anda akan selalu mendapatkan hiburan menarik dari bunga-bunga anggrek yang senantiasa menari-nari di atasnya.

BIARKANLAH MEREKA SALING BERKOMUNIKASI ANTAR TANAMAN SATU DENGAN LAINNYA.

Tidak ada yang susah dalam perawatan anggrek jika kita mengetahuinya. Nantikan artikel berikutnya, Selamat mencoba....